Harmonisasi taat-patuh dan cinta-setia
"Taat patuh tanpa diiringi dengan rasa cinta dan setia, akan menjadi kaku-tegang. Terlaksana, tapi tidak berjiwa; kurus, kering, tandus. Bahkan kadang dirasakan sebagai hal yang kejam, keras, kasar, dan bahkan bengis. Layaknya benar dan adil, yang harus diiringi dengan qisthi dan palamarta. Maka, untuk memperoleh amal yang sempurna, karya yang besar manfaat dan maslahat untuk umum, ummat, negara, dan agama, kuncinya ada dalam jiwa. Jiwa pejuang yang harmonis, dan selaras dengan tugas . Kecintaan teramat yang menjadi energi taat-patuh-setianya. Pejuang yang memiliki keselarasan jiwa akan menunaikan segala amanah dengan sepenuh jiwa, tekun, dengan khusyu dan khudlu', tanpa menghiraukan atau terpengaruh oleh sesuatu diluarnya. "