Self centered to assess

It's true,
bahwa HAMPIR SEMUA orang punya sisi egois masing-masing,
dan itu juga manusiawi -dalam kadarnya- untuk bersikap begitu

Nah, tapi, the thing is,
ada kadar keegoisan yang bener-bener saya gak mengerti.
Saya sering bertanya-tanya : "Kok bisa ya dia kayak gitu?", dengan kata lain, kadar keegoisan ato self-centerednya sdh tidak berada pada batas yang dapat ditolerir-menurut saya.

Waktu itu di cafe bale padjadjaran...
pas saya masuk mau makan, ada 2 orang lagi duduk,
si X lagi bicara (curhat gitu) sama si Y dan pas si X bicara ke si Y itu, si Y ini dengan entengnya masang headset hp, dengerin lagu dan nyanyi2 sendirian, goyang-goyang kepala,dan DEFINITELY gak dengerin si X yang fokus cerita.... WHHHAAATTT???!!
dan wajah si X langsung berubah.

itu beneran SHOCK banget ngeliatnya,
saya langsung nyamperin si X, dan mengambil alih status si Y sebagai pendengar...

dan beneran, sejak saat itu saya rada-rada gimaaannaa gitu sama orang-orang seperti itu
*mengerikaann =(

saya pernah disuruh baca buku, judulnya "skill with people"
disitu disebutin, bahwa orang cenderung berbicara tentang dirinya sendiri, tidak menganggap topik mengenai orang lain itu menarik and even worthed to be heard. WEW!

ckckckck...
dan beneran, sejak saya masuk FK, saya nemu banyak banget orang kayak gitu.
kenapa ya?

Pheww.

Komentar

  1. huaaa
    akhirnya bisa ngomen jugaaa

    BalasHapus
  2. sy ngerasa trmasuk yg masih susah untuk bs jadi pendengar yg baik..

    kadang ga bermaksud gitu, tapi ga masuk akal kalo bilang itu di luar kemampuan saya untuk mengubahnya.

    emang butuh kesungguhan, latian keras, dan bantuan dari Allah untuk ngubah diri..

    BalasHapus
  3. wah, tanri mengomen =)
    blog saya ini lemot komen lo tan ^^
    jadi, kalo ada komen, itu namanya KLB alias kejadian luar biasa.

    kalo menurut saya tan, semua orang berproses. saya juga ngomong gini bukan berarti saya udah bisa jadi pendengar yang baik. enggak. saya juga masih harus banyak belajar.

    ya tapi tadi, itu semua bisa diusahakan dan harus diusahakan. dengan usaha yang sabar. sabar disini maksudnya terus menerus diupayakan dan pantang menyerah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Embracing Buton #3: Lasalimu Pantai.

Embracing South-East Celebes: Desa Labengki

When I'm feeling blue?