cewek-CADAR-indihe yang ternyata penyanyi dangdut *jedeeeeennngg*
diiiihhh. besok ujian. tapi saya teteeeeeeuuup aja update blog
kayaknya ada yang salah di prioritas saya, ckckckck. hahahahadooohhh.
gara-garanya tadi, lagi makan, terus kesetel take me out. Bzzzzzbbbzzz. pasti komen pertama orang adalah, "nanaonan ai maneh pul? parah nonton gituan, hadooohh"
dan gara2 nonton itu saya bener bener KEBELLEEETTT DEWA buat nuliiiisssss. gak bisa enggak. penting gak sih? hahaha.
oke, yang penting ada sumthin yang bisa saya ambil tadi.
jadiii, tadi kasusnya begini.
seorang perempuan berCADAR *gak pake kerudung lo ya* hehehe :p
masuk pake baju indihee. diiihhh, komen2 orang2nya asiiikkk beud dah, memuji and sooo on.
gak ada tuh nyang matiin lampu.
nahhh, masuk stage berikutnyaa,
si cewek ini buka CADAR. dan makiiiiiiiiiinnnnn hebyoh lah para cecowok gila itu, eh liat sini donggg, dan berbagai hal jijik lainnya. *jijik2 tapi teteeeeuuupp masih nonton, bareng sama Etta, dan kita hoeekkk hoeeekk barengan. oalllaaahhh
udah gituh, si mas Choky bilang: coba ceritain lebih lanjut tentang diri kamu, pekerjaan dsb.
tiba-tiba *anehnya* bekson jadi lagu2 sendu gitu, ada apeu iniii???
terus mulailah cewek-cadar-indihe itu bercerita...
"pekerjaan saya sehari-hari, adalah penyanyi dangdut, *jedeeeennnggg*
mungkin orang-orang berpikiran buruk tentang penyanyi dangdut,
tapi saya melakukan ini demi menghidupi keluarga saya,
dan saya juga rela melepaskan profesi saya kalau memang siapapun dia nanti, gak suka saya melakukan profesi ini *bekson suara ayah saya : iyaa, asal gaji suaminya 100 juta perbulan-agak sarkastis memang, heu*"
giliran lah matiin lampu. LANGSUNG SUNG SUNG SUNNNGG, pada matiin lampu, cuma sisa 3.
pas yang gak matiin lampu ditanya, kenapa, dia jawab
"ya iyalah, dia cantik begitu"- intinya adalah dia dont care about apapun pekerjaan si cewek ini.
terus dia tambahin:
"dari 26 alphabet, ada 4 huruf yang saya suka. Saya suka K. Saya suka A. Saya suka M. Saya suka U. Saya suka KAMU"
YA ALLLLLOOOOOHHH, LANGSUUUNGGG saya dan babeeehh muntah sekejap, HOEEEKKKK, GOMBALNYA NAJONG GILAAA PADAHAL BARU KENAL PALING LAMA 10 MENITAAANNN. OH DUNIAAAA~~
*bekson: dunia gila-nya Iwa K"
pas yang matiin lampu ditanya, kenapa, dia jawabs
si-pemati-lampu: "soalnya saya gak suka cara bicaranya penyanyi dangdut"
cewek-cadar-indihe: "emang kayak gimana?"
si-pemati-lampu: "ya beda ajalah, *terus dia agak mocking-mocking penyanyi dangdut"
cewek-cadar-indihe-marah-sekarang:"untung kamu matiin lampu, kalo enggak, saya yang matiin lampu kamu"
stage selanjutnya : si cewek-cadar-indihe MENYANYI DAN MENARI DANGDUUTTT SAMBIL GOYANG OMAYGATTTTT! SAPARUAAA DIGOYANNNGG MANNNG!
YUUUCCCKKK, karena smakin lama smakin SUMPAH JIJIKKK, dan babeh saya juga mau pijet, Beliau sakit *doakan supaya cepet sembuh :'(" akhirnya kami pindahkan sajalah itu channel menggilaaakkk!
haaahh, moral value-nya:
beneran deh, standar dunia itu parah abislah. kalo apa-apa dikaitinnya sama diri, apapun juga gak beres. haduh haduhhh. mainnya pake rasa mah susaaahh nanaon ge.
ini juga gara2 kegundahan saya akibat banyaknya orang2 di sekitar saya yang 'gugur' karena apa yang mereka sebut dengan cinta. cinta fana. HOAAAHHHH.
yakin darimana, mencintainya adalah ibadah, nikahnya adalah ibadah, kalo landasannya aja rasa atuh? padahal ibadah salah satu pilarnya adalah: dalam rangka mengagungkan nama Allah dan tidak dilandasi oleh hawa nafsu.
Apa saya yang terlalu sakral menilai makna 'berkeluarga' ya?
Enggak juga kayaknya. Karena ini memang keharusan. Kalau mau berkeluarganya jadi ibadah, ya memang harus bener juga prosesnya.
“Cinta sejati adalah mencoba mengerti, berempati, bersama membina diri, menjadi partner dalam membentuk sebuah tim terbaik yang disebut keluarga.”
Berkeluarga hanyalah SARANA pengabdian diri, kalau malah gak jadi sarana mengabdi kepada Allah, buat apa?
Baiknya kita sama-sama mengerti betul tentang ini, sebelum terjun terlalu jauh dalam mengartikan rasa yang tak pasti. Karena berkeluarga bukanlah akad nikah lalu selesai, enggak. Berkeluarga harus punya cita-cita, bagaimana menjadikan seluruh anggota keluarganya bisa LAKU di hadapan Allah. Terjual, dengan harga setinggi-tingginya, syurga.
Ya Allah, mudah-mudahan saya memahami dan mengerti betul makna dan aplikasi pengabdian diri kepadaMu, sebelum saya bertemu dia, yang akan menjadi teman berjuang dunia akhirat saya nanti-dimanapun dia berada.
Komentar
Posting Komentar