Residensi Obgyn?

Jaga lagi. tapi sekarang bukan jaga IGD, tapi jaga VK (kamar bersalin). Pasien cuma ada satu, itu pun bukan parturien; G1P0A0 gravid 30-31 minggu dengan hipertensi kronis superimposed pre-eclampsia. mau di SC (sectio caesarea) pula. jadi sejauh ini, selain follow-up tiap setengah jam, jaga VK -masih- gabut. Semoga sampai besok pagi pun minim pasien. Amiiiinnn. *dan di VK ada hotspot super kenceng jd bisa nulis*

Obgyn sbg spesialisasi: ilmu menarik, tindakan menarik. waktu kerja yang nggak banget. kita gak bisa mengatur waktu kerja kita sendiri, karena kerjaan/pasien yang mengatur waktu kita. 24 jam ibu melahirkan kan g ada bedanya pagi-siang-malem. 

mungkin kalau udah konsulen lebih bisa fleksibel, tapi masa-masa residensi obgyn selama 4 taun (kalo cepet) akan menjadi waktu -amat sangat- berat dimana kita tersita waktu dan tenaga di RS. chief resident kalau di jejaring gak bisa pulang sama sekali. bahkan saya pas jaga pun masih ngeliat konsulen yang dateng jam 3 pagi karena ada yang mau melahirkan. jam berapapun dipanggil, harus berangkat. 

pertanyaan saya ke chief resident kemaren: "dok, kok residensi obgyn kayaknya no life banget sih dok?" -__________-" 

tapi secara keilmuan dan kerjaan -setelah lewat stasenya- obgyn menarik. 
ya, kalau keluarga siap, dan rizkinya ada, who knows? :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Embracing Buton #3: Lasalimu Pantai.

Embracing South-East Celebes: Desa Labengki

When I'm feeling blue?