The way I define life part 2 (based on story)
My 2nd note ( saya benar-benar tidak produktif, lama banget ya dari note pertama saya ^^)
Tiba-tiba aja, inspiration and eager to write a note blow (and swing) in my head..
kali ini, saya gak akan memberi judul diawal,
biar temen2 yang memberi judul sendiri yaa. (sebenernya sih saya gak tau judulnya apa, hahaha)
Cerita 1..
Semua ini berawal dari sebuah obrolan hangat pagi hari di daerah kaki gunung bersama teman2 beda fakultas dan tentu saja universitas ;
kedokteran, farmasi, psikologi, dll.
Pagi itu, saat kami lagi asyik2nya memandang alam dan menghangatkan diri, tiba2 ada (maaf) anjing lewat,
refleks, saya usir-usir dia dengan nada frustasi yang frekuensinya makin lama makin lemah dan akhirnya dengan perjuangan yang super-duper, saya pasrah
(karena doggy yang kurang asem itu -pardon my language- bener2 ngeselin banget, dia tidak menghiraukan suara indah saya, hags hags TT..)
Nah, itu cuman awalannya aja, hehe..(gak penting banget sih ful -Get cha head in the core, FULKI!!)
Gara-gara doggy tadi, saya jadi kepikiran sesuatu, nyeletuklah saya :
Fulki : "hihihi, jadi inget X, dia buat tato doggy peliharaannya gitu di tangannya, parah banget ya, hehe" (loh, kok saya malah ketawa ya, gak beress)
Psikologi : "Iya, emang pada gila orang-orang sekarang, udah gak jelas lagi orientasinya"
Fulki : " Mba, itu belum terlalu gila..sebelumnya, si Mr. X itu pernah sedikit tersadarkan sama adek2 aku, ditanyain gitu " Om, gak takut apa sama neraka, kok ditato gitu sih?" yah namanya juga anak anak ya nggak, vulgarisme mode ON banget"
Farmasi : "Hehehe, iya pul, emang adek2 lo tu yeee"
Fulki : "Yaudah siii...nah, trus si Mr. X itu beberapa saat kemudian dateng lagi, dia liatin tuh, " Kak, gimana tato X bagus nggak??", dan tebak apa tatonya coba??"
Lainnya : " Apaan pulek??"
Fulki : " Ihdina Shiratal Mustaqim (emg pake bhs latin tulisannya), plis deh... mendadak pengen pingsan waktu liatnya, keblinger banget dah, gak ngerti lagi *ckckck "
Psikologi : "Hahaha, iya,ngaco banget! Eh, sekarang lagi marak juga kan artis-artis yang ditato wajah suami-istri-pacar-dll mereka?"
Lainnya : "yup.."
Psikologi : " Kenapa ya, orang-orang itu menafikan adanya kekuatan diluar manusia yang mengatur semua hal? Pede banget gitu, bahwa rasa dan apapun yang mereka punyai akan kekal."
Lainnya : " ......" (mikir)
Cerita 2..
Waktu itu, saya inget banget, kejadiannya waktu saya mau ujian FBS III.
Malam sebelum ujian, saya yang tidak terbiasa minum kopi, malam itu minum kopi 3 gelas dengan niatan belajar sampai shubuh.
Detik, menit, dan jam pun berlalu, waktu sudah menunjukkan jam 4 pagi.
Berbekal petuah prof. Purba yang bilang bahwa sebelum ujian gak boleh begadang, dan bahwa kerja otak akan optimal kalau diistirahatkan optimal, saya berencana untuk tidur.
Ok, bismillah, saya mencoba untuk tidur setelah shalat shubuh.
Teman-teman begadang saya sudah pada terlelap semua, tinggal mata saya saja yang masih nyalang.
Entah kenapa, saya tidak bisa tidur, berkali-kali saya coba, saya tetap tidak dapat tidur.
Saya telepon bunda, bunda menyuruh saya minum susu hangat dan menenangkan saya.
Ok, saya minum susu hangat dan berusaha kembali memejamkan mata.
Tapi, saya tetap tidak bisa tidur juga (baru saya sadari ketika itu, tidur itu merupakan nikmat yang luar biasa dari Allah ^^).
Berbagai hal saya coba untuk bisa tidur,tetapi saya tetap tidak bisa tidur juga, saya sampai mati gaya cari cara untuk bisa tidur.
Yup, ending tertebak: saya mulai panik,
Bayangkan aja, saya akan ujian FBS selama 3.5 jam, teman2 saya sudah pada tertidur semua dan saya tidak tidur sama sekali,
(prof. Purba pasti marah besar kalau tahu, hehehe)
Waktu itu, saya mulai menangis (ya, i did) dan saya mulai menelepon bunda lagi.
Bunda menenangkan saya (lagi) dan berkata :
" Kakak, siapa yang memberi kakak tidur? Coba minta sama Allah supaya kakak bisa tidur.
Dan kalau Allah tidak memberikan kakak tidur, kakak juga harus yakin, bahwa yang memberikan kakak konsentrasi saat ujian juga bukan tidurnya kakak, tetapi Allah. Mau ilmu kedokteran bilang kayak gimana juga, kalau Allah tidak mengijinkan mah, apapun juga tidak akan terjadi nak. Bersabar ya nak, semua hal sudah ada yang mengatur. Insya Allah, kakak bisa melewatinya"
Walaupun pada akhirnya saya tidak tidur, saat ujian saya sama sekali tidak merasa ngantuk dan dapat berkonsentrasi. Alhamdulillahirabbil 'alamin..
dari kedua cerita diatas, I just want to share you all guys,
dalam hidup ini, kita diatur oleh sesuatu yang tidak akan bisa kita jangkau kekuasaanNya, yang Baqa', yang Maha Berkehendak, Maha Menjamin, Maha Pemelihara, dan yang Maha bergantung kepadaNya segala sesuatu.
Rasa adalah absurd, rasa tidak abadi.
Semesta adalah rapuh, semesta tidak abadi.
Manusia adalah lemah, manusia tidak abadi.
"Katakanlah (Muhammad), " Siapakah yang memberi rezeki langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?". Maka, mereka menjawab "Allah"..........."
(QS Yunus : 31)
Wallahu'alam..
Tiba-tiba aja, inspiration and eager to write a note blow (and swing) in my head..
kali ini, saya gak akan memberi judul diawal,
biar temen2 yang memberi judul sendiri yaa. (sebenernya sih saya gak tau judulnya apa, hahaha)
Cerita 1..
Semua ini berawal dari sebuah obrolan hangat pagi hari di daerah kaki gunung bersama teman2 beda fakultas dan tentu saja universitas ;
kedokteran, farmasi, psikologi, dll.
Pagi itu, saat kami lagi asyik2nya memandang alam dan menghangatkan diri, tiba2 ada (maaf) anjing lewat,
refleks, saya usir-usir dia dengan nada frustasi yang frekuensinya makin lama makin lemah dan akhirnya dengan perjuangan yang super-duper, saya pasrah
(karena doggy yang kurang asem itu -pardon my language- bener2 ngeselin banget, dia tidak menghiraukan suara indah saya, hags hags TT..)
Nah, itu cuman awalannya aja, hehe..(gak penting banget sih ful -Get cha head in the core, FULKI!!)
Gara-gara doggy tadi, saya jadi kepikiran sesuatu, nyeletuklah saya :
Fulki : "hihihi, jadi inget X, dia buat tato doggy peliharaannya gitu di tangannya, parah banget ya, hehe" (loh, kok saya malah ketawa ya, gak beress)
Psikologi : "Iya, emang pada gila orang-orang sekarang, udah gak jelas lagi orientasinya"
Fulki : " Mba, itu belum terlalu gila..sebelumnya, si Mr. X itu pernah sedikit tersadarkan sama adek2 aku, ditanyain gitu " Om, gak takut apa sama neraka, kok ditato gitu sih?" yah namanya juga anak anak ya nggak, vulgarisme mode ON banget"
Farmasi : "Hehehe, iya pul, emang adek2 lo tu yeee"
Fulki : "Yaudah siii...nah, trus si Mr. X itu beberapa saat kemudian dateng lagi, dia liatin tuh, " Kak, gimana tato X bagus nggak??", dan tebak apa tatonya coba??"
Lainnya : " Apaan pulek??"
Fulki : " Ihdina Shiratal Mustaqim (emg pake bhs latin tulisannya), plis deh... mendadak pengen pingsan waktu liatnya, keblinger banget dah, gak ngerti lagi *ckckck "
Psikologi : "Hahaha, iya,ngaco banget! Eh, sekarang lagi marak juga kan artis-artis yang ditato wajah suami-istri-pacar-dll mereka?"
Lainnya : "yup.."
Psikologi : " Kenapa ya, orang-orang itu menafikan adanya kekuatan diluar manusia yang mengatur semua hal? Pede banget gitu, bahwa rasa dan apapun yang mereka punyai akan kekal."
Lainnya : " ......" (mikir)
Cerita 2..
Waktu itu, saya inget banget, kejadiannya waktu saya mau ujian FBS III.
Malam sebelum ujian, saya yang tidak terbiasa minum kopi, malam itu minum kopi 3 gelas dengan niatan belajar sampai shubuh.
Detik, menit, dan jam pun berlalu, waktu sudah menunjukkan jam 4 pagi.
Berbekal petuah prof. Purba yang bilang bahwa sebelum ujian gak boleh begadang, dan bahwa kerja otak akan optimal kalau diistirahatkan optimal, saya berencana untuk tidur.
Ok, bismillah, saya mencoba untuk tidur setelah shalat shubuh.
Teman-teman begadang saya sudah pada terlelap semua, tinggal mata saya saja yang masih nyalang.
Entah kenapa, saya tidak bisa tidur, berkali-kali saya coba, saya tetap tidak dapat tidur.
Saya telepon bunda, bunda menyuruh saya minum susu hangat dan menenangkan saya.
Ok, saya minum susu hangat dan berusaha kembali memejamkan mata.
Tapi, saya tetap tidak bisa tidur juga (baru saya sadari ketika itu, tidur itu merupakan nikmat yang luar biasa dari Allah ^^).
Berbagai hal saya coba untuk bisa tidur,tetapi saya tetap tidak bisa tidur juga, saya sampai mati gaya cari cara untuk bisa tidur.
Yup, ending tertebak: saya mulai panik,
Bayangkan aja, saya akan ujian FBS selama 3.5 jam, teman2 saya sudah pada tertidur semua dan saya tidak tidur sama sekali,
(prof. Purba pasti marah besar kalau tahu, hehehe)
Waktu itu, saya mulai menangis (ya, i did) dan saya mulai menelepon bunda lagi.
Bunda menenangkan saya (lagi) dan berkata :
" Kakak, siapa yang memberi kakak tidur? Coba minta sama Allah supaya kakak bisa tidur.
Dan kalau Allah tidak memberikan kakak tidur, kakak juga harus yakin, bahwa yang memberikan kakak konsentrasi saat ujian juga bukan tidurnya kakak, tetapi Allah. Mau ilmu kedokteran bilang kayak gimana juga, kalau Allah tidak mengijinkan mah, apapun juga tidak akan terjadi nak. Bersabar ya nak, semua hal sudah ada yang mengatur. Insya Allah, kakak bisa melewatinya"
Walaupun pada akhirnya saya tidak tidur, saat ujian saya sama sekali tidak merasa ngantuk dan dapat berkonsentrasi. Alhamdulillahirabbil 'alamin..
dari kedua cerita diatas, I just want to share you all guys,
dalam hidup ini, kita diatur oleh sesuatu yang tidak akan bisa kita jangkau kekuasaanNya, yang Baqa', yang Maha Berkehendak, Maha Menjamin, Maha Pemelihara, dan yang Maha bergantung kepadaNya segala sesuatu.
Rasa adalah absurd, rasa tidak abadi.
Semesta adalah rapuh, semesta tidak abadi.
Manusia adalah lemah, manusia tidak abadi.
"Katakanlah (Muhammad), " Siapakah yang memberi rezeki langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?". Maka, mereka menjawab "Allah"..........."
(QS Yunus : 31)
Wallahu'alam..
Komentar
Posting Komentar