tolong.

ini tulisan sahabat saya selama 14 tahun.
yang dari dulu PALING SERING berantem sama saya, tapi itu justru yang malah mendekatkan kami. Entah kenapa tulisannya sangat mengena di kondisi saya sekarang. temen bersaing fastabiqul khoirot di bidang akademik yang sampe akhir tetep aja dia yang menang. haffuuuhhh. sekarang sedang berjuang di ranah-nya di Ganesha sana :)


ikut copas boleh ya um :) *lagi hobby copas gini :p*

tolong.

Sekarang di kampus sepi tanpa ada lagi suara menyenangkan yang muncul ketika orang-orang memainkan “sepukul dua pukul”. Sekarang di kampus suram tanpa suara yang berkata, “jadi gimana nih ngerjain tugas osjurnya?”. Sekarang di kampus…
Ah, tak ada gunanya mengeluhkan sesuatu yang sedang terjadi karena mengeluh hanya akan menambah masalah baru…
Karena menurut orang bijak, masalah ada karena ada pemecahannya… soal ada karena ada jawabannya… kalau ada masalah yang tidak ada pemecahannya, maka dunia ini tidak akan pernah berkembang… begitu katanya.. sama seperti kita yang sedang menghadapi suatu masalah sulit… adanya jawaban dari masalah-masalah adalah untuk menjadikan kita berkembang dan membuat kita menjadi seorang merdeka yang memiliki kekuatan di atas rata-rata…
Dan tidak bijak jika kita berkata bahwa kita terkekang… karena jika kita mau melihat, baik dekat maupun jauh, di sekitar kita ada terlalu banyak orang yang menggantungkan harapan pada kita… bahu kita terlalu rapuh untuk menanggung semuanya itu…
Jadi kalau kita merasa tangan dan kaki kita terikat, bahu kita melemah, pandangan mengabur, pendengaran menghilang, maka mungkin itu adalah saat yang tepat untuk berkata, “hei, bolehkah saya minta bantuan?”

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Embracing Buton #3: Lasalimu Pantai.

Embracing South-East Celebes: Desa Labengki

When I'm feeling blue?