gundah mesko.
Sekitar
jam 13.30, di mesko.
di
jalan ketemu teh cumi yg udah disorientasi kaya zombie berjalan et causa post
jaga.
dateng
berdua sama teh kaka ceritanya cuma
ngambil buku yg ketinggalan.
Masuk
mesko,
tiba2
teh nada yang lagi di salah satu kasur atas heboh
"fulki,
kenapa kamu dateng?! pokoknya tanggungjawab gara2 kamu dateng aku jadi g mau
kuliah. fulki tanggung jawab." dan saya masih melongo g ngerti ada
apa ini. respon paling pinter yg bisa saya keluarin cuma "teh, emang koass masih
kuliah?" yang disambut dengan
ketawaan mereka dan pandangan ya-lo-kira-kita-disini-ngapain hahahaha. koass
masih ada kuliah ternyata saudara2, dan kuliah yg dimaksud teh nada adalah
semacam jurnal reading oleh residen. Dan dia g dateng kuliahnya. Karena (katanya)
saya. *masih gak ngerti teteh >,<*
Sesiangan
dihabiskan dengan ngobrol dan ketawa-ketawa bareng teh kaka dan teh nada.
Naik
ke atas kasur (kasur dua tingkat) yang berhadapan. Hahaha. Kasurnya enak, sampe hampir ketiduran.
Mulai
dari teh nada yang curhat tentang sebelnya beliau sama salah seorang dosen,
yang dari sejarahnya, teh nada sebel sama orang itu Kejadian Super Luar Biasa. Jadinya
kaya: kalau teh nada sebel sama seseorang, berarti kamu sangat berhak dan super
wajar untuk sebel sama orang itu. Jarang banget liat teh nada cerita dengan
menggebu-gebu tentang sebelnya dia sama seseorang. Langka. Dan setiap disebutin
nama dosennya, pasti teh nada ujug2 kestimulus lagi buat cerita lagi. Hahaha.
Tentang
teh nada juga yang (sudah dan masih) kasmaran, yang kalau akangnya balik (satu
setengah bulan sekali), koassnya jadi g konsen,
tugas2 ngaco, dan bawaannya pengen cepet pulang =_____________=
Cerita-cerita
koass mereka, twitter kang ibel, kehidupan koass yang ‘tidak memaksakan diri’;
kalau ada waktu ya mikirin, tp kalau g ada ya udah kind-of, dan banyak lagi.
Saya
kangen mereka :’(
Ya
emang paling deket sama teh kaka dan teh nada sih. Tp juga lumayan deket sama
yg lain. Ah! dan kangen juga sama kang andri. One of the humblest man-on-earth. Waktu saya
jadi staff p&k, g hanya teh kaka, tp juga senior2 yg lain sangat apa ya,
ehm buat saya, inspiratif, dengan caranya sendiri, yang unik dan beda2. Bahkan kang
cahyo –saya pernah ada disatu titik ngefans pisan sm kang cahyo gr2 ngobrol
sekali, SEKALI! Teh shasha juga! Mereka orang2 yang saking berartinya jadi
salah satu alasan saya pengen jadi orang yang kurang lebih sama, bahkan mungkin
(kalau bisa) lebih terhadap adik2 2009, 2010, 2011, dst.
Kalau
dulu, saya sama dhila dan temen2, pas masih bingung dan meraba-raba dunia FK
pasti kalau ada apa-apa kaya bocah dateng ke teteh2 atau akang2nya. Teeeeeh,
kaaaang~~~ dan lalalalala. Kakak2 yang amat sangat bisa diandalkan.
Dunianya
udah beda. Ya iyalah. Pasti.
Fase
yang nantinya, insyaAllah, akan saya lalui juga.
Amin
ya Allah, amin.
Sering
iri sama anak2 2006 yang naik bareng turun bareng. Berada di fase yang sama bareng-bareng.
Ya walau g semua 2006 juga sih, tp tetep ada dalam jumlah yang cukup buat
disebut tim. G kaya sekarang, kaya lost in translation *emang film ful! Dezig*.
Saya kaya ada di fase yang berlainan dengan temen2 seangkatan saya dan kebetot
kanan-kiri, antara fase kemahasiswaan dgn adik2 yang dinamikanya masih tinggi,
dan dunia tahun terakhir. Banyak juga kali ya, anak2 2008 yg merasa begini.
Somehow, kadang, kalau lagi sendiri begini, saya ngerasanya 2008 disiapin bukan buat jadi superteam, tapi
buat jadi superman. 2008 dibilang kompak, iya emang kompak. Tapi apa ya? Entahlah.
Jadi ngeracau. Saya aja kali yang aneh.
Kemahasiswaan
dengan kondisinya sekarang, somehow sudah bukan tempat yang nyaman buat saya.
Bukan tempat balik, rumah, atau apapunlah itu istilahnya. I dont do this for
me, I do this untuk adik2. Semoga walau begitu, tidak sia-sia. Waktu yang
kebuang kalau saya g total, g maksimal, dan g sungguh-sungguh sama aja. Capenya
juga sama aja. Jadi mending ikhlas dan kerjain satu2, sungguh-sungguh.
Komentar
Posting Komentar