Bulan 1

Sebelumnya sama sekali tidak pernah terlintas di kepala, di tahun 2014 saya akan ada disini; kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, menjalani kehidupan (baru) sebagai dokter umum dalam program internship untuk 1 tahun ke depan. Kalau kutip istilah teman, itulah cantiknya takdir Allah. Disini sudah masuk bulan ke-2 penempatan. Suka-nya banyak, duka-nya terkadang lebih banyak. :)
Apalagi disini saya tinggal bersama 4 orang dokter baru lainnya. Semua sahabat saya. Tapi ternyata hidup bersama itu butuh lebih dari sekedar sahabat atau bukan, cocok atau tidak. Terlalu banyak potensi masalah.
Etta (ayah) saya selalu bilang, jadi muslim itu harus gembira. Tidak ada yang perlu disedihkan, buat apa. Apalagi kalau kontra-produktif. Bunda bilang, fokus saja pada hal yang prinsip, jangan terjebak dengan hal-hal kecil tidak prinsip yang justru menghambat jalan.
Akhirnya setelah fase mellow beberapa hari kebelakang, karena banyaknya hal yang harus dilakukan, terlalu banyak perasaan orang yang saya pikirkan, terlalu banyak hal-hal kecil yang saya perhatikan, ujung-ujungnya saya malah stres sendiri. Kalau sudah begitu jadinya nangis sendiri. Ditambah lagi ini pertama kalinya saya merantau lama. Bunda dan Etta jadi khawatir, apalagi saya jauh sekali dari rumah.
@fitriaisyah kemarin kirim foto dari sebuah quote: "Think of all the beauty still left around you and be happy." Dapet ini saya jadi mikir, kenapa kemarin-kemarin saya sedih ya? Kaya bukan muslim aja. Saya berpikir dan berpikir, tarik nafas sebentar, lalu tentukan saya kedepannya mau seperti apa.
Saya ingin setahun saya disini jadi tahun terbaik. Saya harus pulang jadi fulki yang lebih baik. Sudah sejauh ini tanpa ada perbaikan yang berarti pasti saya menyesal nantinya. Mau jawab apa saya nanti sama Allah tentang masa muda yang harus saya maksimalkan ini? Saya butuh do'a dan dukungan dari semuanya, semoga upaya ini diberikan kekuatan, karena sungguh, ini sulit.

Komentar

  1. semangat teh ful! baik2 disana ya bu dokter.. aku kirim doa dari bandung :)

    BalasHapus
  2. Yeay, bisa baca tulisan Teh Fulki lagi :" Semoga Allah lapangkan dadanya, Teh. Dikuatkan, diteguhkan, kembali jadi Teteh yang matahari. Allahumma laa sahla illaa maa ja'altahu sahla wa anta taj'alul huzna wash sho'ba in syi'ta sahlan.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

bocah-bocah

Kisah dibalik lecture PHOP, BHP, dan CRP