ketidaksempurnaan.

Lotta things happen yesterday:
  • Tidak tergesa-gesa masuk kuliah. Biasanya nyampe selalu mepet masuk :_(
  • Lab gak remed.
  • Tutorial kasus 3 dmn keluar peraturan baru, ngumpulin hp di tengah meja, biar gak pada maen hape pas tutorial *beneran ini penting ternyata*. thanks to biondi & aji yang membuat peraturan ini ada :)
  • Tanda-tangan proposal PKM-GT ~closer to the end :_)
  • Forum olymphiart, kepilihnya Dito jadi ketuanya.
  • Gak jadi rapat tim5.
  • Mengalami kelaparan tingkat mahadewa, saya lupa kalau belum makan dari kemaren malemnya -,-" dan definisi makan saya itu = nasi. ngemil gak termasuk ya, hehe. dan lagian saya jarang ngemil laah, paling minum aer yang udh kayak onta.
  • Pulang bareng Pami, dan ngobrol banyak, dan baru tau kalau Pami bener2 sendirian di rumahnya, orangtua di Amrik pulang 6 bulan sekali, kakak kerja di jakarta, gak pake pembantu - totally sendirian di rumah. Pami if you read this, thank you for remembering (and slap me in the face) me, not to be spoiled in many kind of ways. Mandiri sekali kamu Pams :')
dari dulu saya berniat: gak boleh ada hari yang sia-sia. saya harus 'belajar' hari ini, walau sedikit.

everyday's learning itu beneran penting sekali, kalau enggak, kita bakalan jadi manusia2 yang tergesa-gesa dan langsung berorientasi hasil. Jadi manusia yang banyak kekurangan emang banyak nuntut kita -saya- untuk bener2 memanfaatkan setiap waktu sebaik mungkin untuk bisa berbenah, belajar, berkembang, dsb.

Ketidaksempurnaan makhluk itu mutlak, bukan? Itulah kenapa, manusia HARUS terus BELAJAR. Takabur itu kebodohan. Kaya kata Riedl - pelatih timnas: "when you stop learning, you'll die!".

Dan jadi orang yang lumayan banyak ditanyai di kampus -kalo bahasa Atar: sok bijak- membuat mau g mau bikin kita yang -justru- banyak belajar. Betapa kecilnya diri, ya, hiks :_(.

Waktu forum olymphiart, saya gak -cenderung enggan- bicara di forum. Segala ide paling dipikirin sendiri - dan ya banternya di angkatan, tp itupun cenderung ngedengerin, dan berbuah sebuah notes di hape saya. Hahaha. Aneh. Bahkan saya diledekkin sama anak2 2010 "teh, kok tth g ngomong sih, mana suara emas-mu teh, siapa tau kita dapet pencerahan. Kalo nggak, biar tth yang ngonsep deh, ntar saya yang omongin" -BLETAAAAAKKKK. ngeledek pisan :)) this isn't my place to speak. lebih banyak yang lebih peduli sm masalah ini, lebih ngerti, lebih banyak berkecimpung, dan ternyata sepikiran sama saya, yang udah banyak bicara. why should I? G nemu aja urgensi untuk berpendapat.

dan kebiasaan jelek saya: udah manggil nama orang mau ngomon terus g jadi. gara-garanya, setelah saya manggil gitu, otak saya kebiasaan *tanpa disengaja* langsung muter, ini tepat gak untuk disampaikan dari segi konten? yang mendengarkan siapa aja? efek kalo mereka denger gimana? dsb dsb pikiran2 yang akhirnya pas saya finally decide enggak, saya bilang ke orang yg saya panggil "nggak jadi deh". nyebelin banget ya ini :_( kemaren juga dipanggil setengah2 sm dendok, uhuhu. harusnya saya mikirnya sebelum manggil orangnya kan ya, idealnya. tapi kaya ada stage filtrasi gitu, pas awal saya manggil, itu beneran saya mikir, there's something I have to tell you, pas udah manggil, berlaku filtrasi kedua. suka boding sendiri :_( harus belajar harus belajar g ngomong dulu sampe udah filtrasi kedua.

banyak sekali yang harus dibenahi.
dan makin hari makin disadarkan tentang lebih banyak kekurangan diri.

Untungnya, alhamdulillah, saya gak terjebak dalam kondisi cinta-hormonal-mello2-gakjelas atau sindrom ngebet-nikah. Sedih aja pas banyak orang ngomonginnya ituuu terus, entah itu laki2, atau nikah. I have no feeling toward anybody, for now. Life is bigger than that, bahkan nikah pun salah satunya adalah sarana untuk eksitasi amal-soleh bukan? jangan pada jadi galau dan g produktif laaah mikirin "kapan gw nikah" yang sekarang banyak terjadi di temen2 saya. Biarkan terjadi pada waktunya. Sekarang mah saatnya untuk banyak2 bergerak, banyak hal harus dipikirin meeennn. Jodoh g akan kemana, gak akan kecepetan, gak akan terlambat. Semua sudah digariskan. Percaya kan, sama Qadha dan Qadar-nya Allah? :)

yuk ah, menggiatkan diri beramal soleh.
Muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, sehat sebelum sakit, lapang sebelum sempit, hidup sebelum mati. Selagi masih memiliki daya dan kemampuan.

Alhamdulillah, untuk hari ini dan hari2 kemarin.
Semoga bisa menjadi fulki -hamba Allah- yang lebih baik lagi. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Embracing Buton #3: Lasalimu Pantai.

Embracing South-East Celebes: Desa Labengki

When I'm feeling blue?