kepikiran banyak hal mengenai mabim 2010. saya berpikir ada sesuatu yang missed di kegiatan2 kemaren, tapi saya gak tau apa yang miss. belum ketemu, cuma masih ngandelin feeling aja. ada sensasi hampa dan statis yang saya rasa di kegiatan mabim-nya. tapi ini masih rasa, intuisi. saya gak tau ini bakal meledak kapan kejadiannya, puncaknya. tapi saya rasa, it will, someday.justru karena ini intuisi, saya masih gak bisa make sure, belum objektif. bagaikan diagnosis penyakit, ini masih dalam tahap eksaminasi. diagnosis-nya belum tegak, dan treatment causative-nya pun belum bisa dilakukan. palingan treatment pereda symptom. membuat saya kepikiran, pengen saya analisis. i'm wondering, whether or not, bocah-bocah 12 orang itu merasakan hal yang sama. dan satu hal yang saya takutin, dan udah agak kejadian. 2010 ikut mabim gara2 takut gak bisa bikin skripsi. bukan berdasarkan kebutuhan. jadi pengen nge-check, kalo misalnya semua syarat skripsi atau naik tingkat 2 itu gak ada, masihkah merek...