evaluasi ramadhan

Ramadhan 1431 H udah hari terakhir lagi.
sedih karena gak memaksimalkan Ramadhan tahun ini betul-betul.
kesibukan di kampus membuat target ramadhan gak optimal, urusan yang menjadi prioritas malah jadi terlupakan. Kalau ramadhan adalah bulan pembinaan, harusnya 11 bulan ke depan kita tinggal panen. nah, ini gimana ceritanya mau panen kalo nanem benihnya aja seadanya.

Ampuni fulki ya Allah, untuk Ramadhan kali ini yang tidak disyukuri dengan baik. Mudah-mudahan disampaikan umur ke Ramadhan berikutnya dan diperkenankan untuk mengejar apa yang tertinggal dengan waktu yang tersisa. mudah-mudahan malah jadi cambuk untuk menggembleng diri selama 11 bulan ke depan.

setelah evaluasi program Ramadhan, dievaluasi mengenai tujuan Shaum Ramadhan, yang tidak lain dan tidak bukan adalah agar menjadikan kita manusia-manusia yang bertaqwa:
"dan diwajibkan atasmu berpuasa, sebagaimana diwajibkan kepada orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa" QS. Al-baqarah: 183.
sebenarnya agak miris, karena sekarang ini, shaum ramadhan menurut saya agak bergeser makna menjadi tradisi tahunan, padahal ada tujuan dan target yang harus dikejar dari ramadhan. target taqwa. banyak yang ngerasa bahwa Ramadhan ya gitu-gitu aja, repeated routine satu tahun sekali.

yang definisi taqwa-nya dijelaskan lagi di QS. Al-baqarah: 177. bahwa takwa yaitu mengorientasikan hidup hanya kepada Allah semata, bukan kepada yang lain. bukan ke barat, dengan segala ideologi keliberalannya, dan bukan ke timur, dengan segala ideologi ke-romantisme-annya.

jadi ramadhan memang sulit, karena yang digembleng banyak, yang harus diperbaiki banyak, yang harus diyakini dan ditanamkan dalam diri gak gampang.

peer masih banyak ful.
masih mau kayak gini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Embracing Buton #3: Lasalimu Pantai.

Embracing South-East Celebes: Desa Labengki

When I'm feeling blue?