KKN#2: Berbenah.


Orang banyak bilang, “Semua sudah digariskan oleh Allah, ngapain khawatir?” untuk beberapa konteks, saya setuju sama kalimat diatas. Tapi kalau dibilang khawatir, wajar, bahkan harus. Khawatir, di atas takdir dan ketetapan yang berlaku atas kita, g ada sama sekali pahala yang didapet.

Di satu malem, etta pernah bilang ke najib, terkait dengan SNMPTN.
“Nak, masuk atau enggak-nya kamu ke PTN, itu sudah ada ketetapannya. Sudah ditentukan. Nah sekarang masalahnya, walaupun nanti masuk, jadi pahala atau tidak buat kamu. Atau bahkan kalau g masuk, jadi pahala atau tidak. Diliatnya dari mana? Dari syari’atnya, kamu jalankan atau tidak. Syari’atnya apa? Ikhtiar! Semaksimal mungkin! Beda nak, orang yang duduk diem tiba2 dapet rezeki, dibandingkan orang2 yang keluar pontang-panting cari nafkah u/ keluarganya tapi malah belum dapet rezeki. Etta g liat kamu keterima atau nggak. Etta cuma mau kamu usaha. Allah saja perintahkan kita untuk tidak berputus asa terhadap rahmatNya. Lantas kenapa kamu yang putus asa?”

Berhasil atau tidaknya kita, tercapai atau tidaknya mimpi2 kita, sudah Allah tetapkan. Yang harus jadi concern kita adalah, apakah Allah ridho dengan kita dan usaha-usaha yang kita lakukan? Beda, antara qurbannya Qabil, dan qurbannya Habil. Dari segi materi, yang diqurbankan Qabil lebih baik, tapi yang Allah terima dan ridhoi adalah qurban Habil. Dan bukankah itu tujuan hidup kita; Allah ridho terhadap kita, dan apa yang kita usahakan?

Semangat, berbenah di KKN.
Tidak mengeluh dan tidak putus asa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Embracing Buton #3: Lasalimu Pantai.

Embracing South-East Celebes: Desa Labengki

When I'm feeling blue?