Cinta (2)

Ini lanjutan dari Cinta (1). Postingan Cinta (1) dibawah postingan ini, adalah saya in the state of #soknyastra. Saya gak pernah sok-sok puitis begini, tapi hari ini agak lain flow-nya dan jadinya kesambet pujangga2 gak jelas. Padahal merangkai kata2 puitis pun aku tak pandai :_(
Jadi, puisi2 ini ceritanya lagi pa bales2 puisi sama acimoo.

*****
Dia replied, kurang lebih:

Aku, tersudutkan
Dipayungi cinta berlandaskan asa
Asa yang membuat bagian dariku lara
Cinta tak lagi jadi dewa

Aku, tersakitkan
Kasih, senyum, tawa hilang
Asa menghempasnya
Aku berubah rasa

Kiniku, bermimpi,
Ada peduli datang kemari
Buat tawa canda tak lagi sunyi
Dan cinta tak lagi lari

*****

Ini jago pisan acim main kata2nya *keprok*
Getek sih sok2 puitis begini teh :))
Tapi, di dua puisi dari cinta (1) dan cinta (2), saya ngerasanya dalem banget.
Beda sudut pandang siapa aku dan siapa cinta emang.
Tapi benar2 menggambarkan apa yang kami rasakan dengan kondisi sekarang.
Bener cim, sok2 implisit itu seru!
Biarlah gundah gulana dibawa senang, hahahaha :D

*****

Tapi untuk sebagian, ini tentang harga diri, ini tentang eksistensi.
Padahal jika cinta ini dibagi untuk lebih banyak, tidak terkekang angka, akan lebih indah.
Mereka yang dimabuk cinta kadang sulit diingatkan,
tapi harusnya tahu bahwa tidak hanya dia,
yang lain juga punya cinta sama besar.

dan cinta yang sejati tidak merugikan apalagi memecah.
Ini tentang cinta, bukan tentang emosi sesaat,
apalagi tentang saling menyakiti.


*****

dan pa bales-bales puisi ini ditutup dengan sangat baik oleh teh kaka.
ahaha, izinkanlah kami2 ini bermain retorika sejenak :D
Outtie.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

bocah-bocah

Kisah dibalik lecture PHOP, BHP, dan CRP