Skripsi #5: Survey.

UP selesai! Walau bersimbah peluh, darah dan airmata. Akhirnyaa :__) *suara2 ghaib teriak sambil lemparin botol kaca: lebay oy!* *pingsan* *maaf saudara2 saya bangun lagi, ini cerita belum selesai*

Kenapa orang2 seneng UP selesai? Mungkin karena formalitas tugas beres. Padahal UP beres berarti yang bakal lebih susah akan segera dimulai: Penelitian. Hukshaks.

Akhirnya oh akhirnya tadi pulang kuliah (yang super random) berhasil survey ke desa pertama, desa cilayung. Dari Unpad naik ojeg ke Cilayung sekitar 15 ribu. Lebih murah kalau naik angkot dulu terus turun di Cikuda dan lanjut ngojeg dari sana kayaknya. Tapi karena belum tau jalan (maklum perdana), akhirnya naik ojeg-lah.

Untungnya saya ketemu Ocha. Thank God I found you, cha :'). Penelitian di desa yang sama, di posyandu juga, walau beda sampel. akhirnya mengembara-lah bersama Ocha ke cilayung. Lumayan jauh juga ternyata, dari Cikuda naik terus, ke desa cileles masih naik lagi, akhirnya sampai ke Cilayung. Medan-nya nanjak-mudun. Alhamdulillah, dengan niat survey saya dan Ocha pake setelan celana-ransel dan bawa air minum. Hahahaha. Jiga kamana wae.

Akhirnya sampai ke kantor desa, dan mang ojeg-pun kembali pulang. Eng ing eng, disana ketemu Desty dan Tika yang lagi survey u/ mabim. Sekarang kegiatan mabim 2011 adalah bina desa, salah satunya cilayung. Mang ojeg Desty dan Tika ternyata g disuruh balik, mereka ditungguin, dan ditakut2ilah saya dan Ocha: "Teh, disini ojeg setengah jam sekali, itu juga kalau untung". 

Berbekal info dari kantor Desa, capcus lah saya dan Ocha ke rumah kader posyandu, namanya Bu Juju. Informasi yang dikasih cuma: "deket neng, setelah satu tanjakan yang ini deket Madrasah". Deket-kah? Tentu tidak, haahahaha. Pengalaman KKN mengajarkan bahwa jarak jauh-dekat orang2 di Desa agak distorted. Di kanan-kiri yang terlihat hanya pohon bambu. Rumah disana masih banyak yang bilik bambu teman2. Madrasah entah dimana g keliatan. 

Kondisi saya yg lagi dysmenorrhea dan harus jalan agak jauh plus nanjak bikin pengen melata, lemes dan sakit juragan, hahaha. Akhirnya dikit2 berhenti dan minum. Kasian Ocha kayak jalan sama nenek2. :_( Karena g nemu2 rumahnya Bu Juju, daripada menggila akhirnya foto2 sedikit di sana. Biar cape asal syenaaaang ikhlas :D

Setelah tanjakan yg agak heboh, akhirnya transit-lah kami di warung, ceritanya ngaso. Nanya ke Ibu warung rumah bu Juju, untungnya mereka sohib, dan rumah bu Juju ternyata cuma beberapa rumah dari situ. 

Bu Juju ini catatan posyandu-nya rapiiii sekali! Kader yang OK pokoknya. Dia jadi kader di 11 posyandu, semua anak data-nya ada dan rapi. Mulai dari vaksin, ASI eksklusif, tanggal lahir, dsb, LENGKAP! Sampe2 Ocha bilang "wah ini mah gw g usah penelitian, pake aja data Bu Juju, hahaha". Keren pisan Ibuuuu :*

Pulangnya ternyata bener! GAK ADA OJEG. Kalaupun ada kayaknya jaraaaanggg~ setelah sambil jalan lagi dan nunggu g dpt2 juga, akhirnya keluar-lah mental KKN: nebeng mobil bak. Ini bener liar banget-lah, akhirnya ngerasain lagi loncat ke belakang mobil bak dan melewati daratan nanjak-mudun. HAHAHAHAHA. KANGEN KKN!

Pulang survey membawa banyak PR. Secepatnya saya harus bimbingan dan uji validitas kuesioner. Rencananya mau uji validitas ke pasien poli sama dokter Dewi (dombing 2). Tapi kapaaan ya, posyandu pertama start tanggal 5 Oktober a.k.a minggu depan =.= FYI, Dosen Pembimbing 1 saya lagi cuti hamil, sebentar lagi mau melahirkan.  

AYO HARUS SENANG HARUS SENANG MENJALANINYA! :D
Mari melakukan amal yang berkualitas \m/

Dimanapun, kapanpun, bagaimanapun kondisinya, harus selalu riang gembira :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Embracing Buton #3: Lasalimu Pantai.

Embracing South-East Celebes: Desa Labengki

When I'm feeling blue?