Jika kita berbicara dan menyebabkan kerugian sebesar sebongkah emas, maka diam adalah emas.

Diam yang bernilai emas adalah diam pada saat yang tepat.

Tetapi jika kita seharusnya berbicara yang bernilai emas, yang mencegah terjadinya kerugian besar, maka diam adalah pengingkaran tugas, yang merugikan.

Diam yang seperti itu adalah menelantarkan tanggung-jawab.

***
Saat yang tepat itu, gimana taunya ya?
Intuisi? 
Saya selalu yakin, segimanapun orang bilang dia pake intuisi, sebenernya intuisi (terutama lapangan) itu terasah oleh latihan (sadar g sadar dan bukan -hanya- pelatihan formal) dan pengalaman. Nah, kalau belum terlatih, gimana?
Trial and error kali ya?

Itu yang diatas dari kata-katanya Mario Teguh, tapi agak2 diedit karena saya BENER-BENER getek (dan zzz) sama pilihan2 kata Mario Teguh sebenernya, jd kadang walau isinya bagus, beberapa g ngeklik sama saraf di otak -,-. Tapi kata2 di atas bener2 pengen saya share.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Embracing Buton #3: Lasalimu Pantai.

Embracing South-East Celebes: Desa Labengki

When I'm feeling blue?