Kopi Anti Gravitasi


***
Jangan dibantu lagi!
biarkan jiwa yang bersembunyi mencari dirinya sendiri. biarkan kenyataan mengalir mengikuti relief bumi. biarkan gravitasi meruntuhkan cita cita yang tinggi.
biar mengalahkan perasaan yang membunuh kewarasan. biar mengerti di pihak mana jiwa berada. biar mengetahui di mana peradaban disembunyikan. biar mengerti tugas, fungsi, dan peran setiap manusia.
BUNG, kita harus mencari dimana peradaban di sembunyikan. tidak harus melihat jam, karena tidak ada waktu untuk tidur. jangan terlalu sibuk mencari inspirasi, karena konsep masa depan belum selesai kita bangun. jangan terlalu lama, karena masih banyak disintegrasi yang akan terjadi karena warna, aroma, dan rasa setiap manusia adalah berbeda. ada yang seragam, ada yang bertingkat, dan banyak yang bertentangan.
tidak perlu melihat siapa namanya, kalau memang benar apa yang dikatakannya pasti bisa dipertanggung jawabkannya. hidup manusia banyak dipengaruhi oleh karya sastra yang tidak jelas dari tangan siapa tercipta, yang bahkan nisbi untuk disebut karya sastra. nilai nilai estetika kadang merusak apa yang harusnya sudah rapi.
Oleh: Ahdilah Mukhlis
***
Ini reblog dari tumblr Kang Gilang. Buatannya Mukhlis, seniman luar biasa, temen seangkatan saya jaman SMA. Dia seneng sekali mengambil filosofi kopi. Ada juga gambar buatannya yang pernah saya post dulu sekali di blog. Karya-mu tak berhenti aku kagumi Lis :_)
Di tengah arus abu-abu ini, generasi zebra-cross (a.k.a hitam-putih), yang berani 'beda' sungguh dirindukan karya-nya, agar jadi angin segar dan meniupkan nafas, bagi mati-nya mata, telinga, dan hati yang terjadi banyak sekali. Haq dianggap bathil, bathil dianggap haq. Fana dan materi, sungguh, mempesona dan membuat buta.
Semoga Allah kokohkan dan kekalkan apa2 yang haq, dan Allah binasakan yang selainnya..
Aku serahkan semuanya pada penjagaanMu ya Allah...
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." QS. Al-Baqarah: 177.
sebagai penutup, suka sekali kata2 di tumblr-nya Thariq:
"semoga sedikit demi sedikit gak hanya jadi bukit, tapi jadi langit!"
Sesungguhnya ibadahku, hidupku, matiku, hanya untuk Allah.
Taqabbal Rabbi.

:_____(

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Embracing Buton #3: Lasalimu Pantai.

Embracing South-East Celebes: Desa Labengki

When I'm feeling blue?