overwhelmed but (un)overjoyed.
syndrome ini keluar lagi nih.
perasaan overwhelmed sama amanah.
padahal belum ada apa-apanya dibandingkan amanah para sahabat dahulu. begini aja kayaknya udah mau luluh lantak. nyesel kenapa masuk fk karena bikin jadi gak optimal di amanah-amanah utama kayaknya gak jadi solusi, gak penting juga, udah tahun ke3. kalau kata bunda: "suka atau nggak, kalau Allah sudah menakdirkan kamu masuk fk, toh kamu masuk juga".
teman-teman yang lain, yang amanahnya cuma berkisar antara akademik dan paling amanah keorganisasian di kampus aja suka mengeluh parah.
sekarang ini lagi perang sama diri sendiri. ergh. Mudah-mudahan diberikan ketenangan di hati yang sedang gelisah. Justru ini terjadi karena saya tau, tidak ada yang boleh dikorbankan, tapi kapasitas saya belum cukup untuk menampung semua amanah itu. Pengennya optimal, sungguh ingin.
Tapi kenapa dalam proses penggemblengan diri menuju keoptimalan itu, saya ngerasanya banyak yang saya korbankan ya?
Laa haula wa laa quwwata illa billah.
Laa haula wa laa quwwata illa billah.
Laa haula wa laa quwwata illa billah.
jadi inget nama adik saya yang ke-4, Yasyri Nafsan Murtadho, yang diambil dari Qs. Al-Baqarah: 207. Semoga akselerasi kapasitasnya bisa sesegera mungkin (tapi g premature). amin.
Komentar
Posting Komentar